download this my artikel
http://www.ziddu.com/download/9249075/PengawetdanPewarnapadamakanan.pdf.html Read Full...

KOLESTASIS KARENA HIPOTIROID

Definifsi
Kolestasis merupakan suatu sindroma klinis yang disebabkan oleh terganggunya aliran empedu ke usus. Kolestasis tidak selalu disertai dengan adanya ikterus, terutama pada fase-fase awal penyakit, sehingga pada beberapa penyakit hepar, ikterus sudah merupakan gejala lanjut karena sebenarnya kolestasis sudah berjalan agak lama. Kolestasis ada 2 jenis, yaitu kolestasis intrahepatik yang terjadi akibat adanya kelainan mulai dari hepatosit, membran hepatosit sampai pada saluran empedu intrahepatik dan kolestasis ekstrahepatik yang terjadi akibat adanya sumbatan yang terjadi di saluran ekstrahepatik.
Proses pembentukan dan ekskresi bilirubin
Sebagian besar bilirubin dalam tubuh terbentuk di jaringan dari pemecahan hemoglobin. Dalam peredaran darah bilirubin berikatan dengan albumin. Sebagian berikatan dengan erat, tetapi sebagian besar dapat terurai di hati dan bilirubin bebas masuk ke dalam sel-sel hati kemudian berikatan dengan protein-protein sitoplasma. Bilirubin kemudian dikonjugasi dengan asam glukoronat dalam suatu reaksi yang dikatalisis oleh enzim glukoronil transferase. Enzim ini terutama terdapat dalalm retikulum endoplasma halus. Setiap molekul bilirubin bereaksi dengan 2 molekul asam uridin difosfoglukoronat membentuk bilirubin diglikoronida. Glukoronida ini yang lebih larut dalam air daripada bilirubin bebas.
Sebagian besar bilirubin terkonjugasi disalurkan melalui duktus biliaris ke dalam usus. Mukosa usus relatif tidak permeabel terhadap bilirubin terkonjugasi tetapi permeable terhadap bilurubin tak terkonjugasi dan urobilinogen, yaitu serangkaian turunan bilirubin yang tidak berwarna yang terbentuk oleh kerja bakteri usus. Akibatnya, sebagian pigmen empedu dan urobilinogen diserap kembali ke dalam sirkulasi portal. Sebagian bahan yang diserap ini kemudian diekskresikan kembali oleh hati (siklus enterohepatik) tetapi sejumlah kecil urobilingen masuk ke dalam sirkulasi umum dan diekskresikan di urin sedangkan yang tidak terserap diekskresikan bersama feses sebagai sterkobilin.
Etiologi dan patogenesis
Sebenarnya gangguan transpor empedu bisa terjadi sejak awal pembentukkannya. Saat ini dibedakan 2 fase gangguan transpor yang dapat terjadi pada kolestasis.
Fase 1: gangguan pembentukan bilirubin oleh sel hepar, yang dapat terjadi karena bebrbagai sebab, antara lain:
• Adanya kelainan bentuk (distorsi, sirosis)
• Berkurangnya jumlah sel hepar (“deparenchymatised liver”)
• Gangguan fungsi sel hepar
Pada keadaan ini, berbagai bahan yang seharusnya dibuang melalui empedu akan tertumpuk dan tidak mencapai usus yang akan sangat mengganggu pencernaan sehingga terjadi berbagai defisiensi, kondisi toksik, serta penumpukan pigmen empedu yang menyebabkan ikterus. Gangguan fase pertama ini disebut kolestasis primer.
Fase 2: gangguan transpor yang terjadi pada perjalanan dari bilirubin mulai dari hepar ke kandung empedu sampai ke usus.
Bayi pada minggu pertama sering menunjukkan gejala kolestasis dengan tinja akolis/hipokolis, karena proses kolestasis yang terjadi fisiologis akibat masih kurang matangnya fungsi hepar. Namun harus diwaspadai bila hal ini terjadi pada minggu-minggu berikutnya. Hepar hampir selalu membesar sejak dari permulaan penyakit. Pembesaran limpa pada 2 bulan pertama lebih sering terdapat pada kolestasis intarhepatik dari pada ekstrahepatik, sedangkan pada bulan-bulan berikutnya lebih banyak pada kolestasis ekstrahepatik.
Etiologi kolestasis ekstrahepatik diantaranya adalah atresia bilier, kista duktus koledokus, batu bilier dan fibrosis kistik. Sedangkan etiologi kolestasis intrahepatik antara lain: infeksi virus, sepsis, defisiensi alfa1-antitripsin, dan hipotiroid.
Atresia bilier ekstrahepatik merupakan kejadian yang paling sering menyebabkan terjadinaya kolestasis yaitu 1/3 dari seluruh kejadian kolestasis. Kolestasis congenital terjadi sekitar 10-20% dari seluruh kasus. Kira-kira 10% kasus kolestasis disebabkan oleh defisiensi alfa1-antitripsin. Kelainan metabolik pada bayi menyebabkan kejadian kolestasis sekitar 20%, infeksi congenital termasuk TORCH menyebabkan kira-kira 5% dari seluruh kasus. Berbeda dengan laporan 10 tahun yang lalu, dilaporkan bahwa nenonatal idiopatik hepatitis menyebabkan 1/3 kejadian kolestasis, kemajuan metode diagnostik menyanggah laporan ini sehingga angka kejadian kolestasis akibat idiopatik hepatitis dilaporkan tidak lebih dari 10-15% dari seluruh angka kejadian kolestasis.

Gajala klinis
Ada 3 kejadian penting yang terjadi, yang mengakibatkan timbulnya gejala klinis, yaitu:
1. Terganggunya aliran empedu masuk ke dalam usus
2. Akumulasi empedu dalam darah
3. Kerusakan sel hepar sebagai akibat menumpuknya komponen empedu
Gambaran klinis pada kolestasis pada umunya disebabkan karena keadaan-keadaan:
1. Terganggunya aliran empedu masuk ke dalam usus
• Tinja akolis/hipokolis
• Urobilinogen/sterkobilinogen dalam tinja menurun/negatif
• Urobilin dalam air seni negatif
• Malabsorbsi lemak dan vitamin yang larut dalam lemak
• Steatore
2. Akumulasi empedu dalam darah
• Ikterus
• Gatal-gatal
3. Kerusakan sel hepar karena menumpuknya komponen empedu
• Anatomis
- Akumulasi pigmen
- Reaksi keradangan dan nekrosis
• Fungsional
- Gangguan ekskresi (alkali fosfatase dan gama glutamil transpeptidase meningkat)
- Transaminase serum meningkat (ringan)
- Asam empedu dalam serum meningkat
Tanda-tanda non-hepatal sering pula membantu dalam diagnosa, seperti pada bayi yang kolestasisnya disebabkan oleh gangguan metabolisme di hati maka dapat timbul gejala seperti bayi malas minum, peningkatan berat badan tang tidak sesuai dengan umur, hipoglikemi dan hipotoni.
Pemeriksaan fisis pada bayi dengan kolestasis mungkin ditemukan hepatomegali atau hepatosplenomegali. Dapat juga ditemukan eritema palmaris, kulit dan mata menjadi kuning dan asites.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan untuk membantu menegakkan diagnosis Read Full...
 

Free Blog Templates

Powered By Blogger

Blog Tricks

Powered By Blogger

Easy Blog Tricks

Avenged Sevenfold ~ Demons

Get more songs & code at www.stafaband.info
Powered By Blogger
© Grunge Theme Copyright by artikel keperawatan | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks